RetroNix Clock

Kamis, 07 Mei 2009

dunia pendidikan perihatin

Guebukanmonyet!

Seeing the world differently

Universitas Negeri adalah Penghasil Koruptor Terbesar?

with 141 comments

logo_ui.pngUniversitas Indonesia selalu membanggakan dirinya sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, sebuah pernyataan yang memang tidak salah. Universitas Indonesia begitu bangga karena banyak lulusannya yang menjadi pejabat, mereka bangga karena banyak lulusannya jadi menteri ini, menteri itu, Dirjen ini, dan Dirjen itu sehingga tidak heran apabila sebagian besar murid Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta bermimpi untuk bisa berkuliah di universitas tersebut. Begitu juga dengan universitas negeri lainnya, mulai dari Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, hingga Universitas Padjajaran bangga karena telah banyak menghasilkan petinggi negara bagi Indonesia. Tapi tidak ada satu universitas negeripun yang mau dengan jujur mengakui bahwa mereka adalah penghasil koruptor terbesar di negeri ini. Memprihatinkan.

Tidak bisa dipungkiri bangsa ini harus berterima kasih kepada para universitas negeri yang telah memberikan lulusan-lulusan berkualitas kepada masyarakat. Para lulusan terbaik telah dihasilkan untuk turut membangun bangsa ini, tapi membangun bangsa ini ke arah mana?

logoitb.gifSeperti yang kita semua tahu, bangsa ini adalah salah satu bangsa terkorup di dunia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah artikel di situsnya menyebutkan bahwa Indonesia berada di ranking lima negara paling korup di dunia berada satu level dengan negara-negara seperti Bangladesh, Nigeria, Burma, Haiti, Angola, Azerbaijan, Kamerun, dan Tajikistan. Sebagai anak bangsa, saya benar-benar malu melihat kenyataan bahwa Indonesia, negara yang begitu kaya raya, disamakan dengan negara seperti Bangladesh atau Haiti. Tanpa bermaksud mengecilkan negara-negara tersebut, tapi akal sehat saya mengatakan bahwa bangsa Indonesia jauh lebih “diberkati” oleh Tuhan dengan kekayaan alam yang begitu melimpah ruah. Koes Plus lewat lagunya menggambarkan betapa luar biasanya kekayaan alam kita, “Kata orang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.” Ini tanah surga Bung!

Apabila para universitas negeri mengaku bahwa mereka adalah pemasok utama pejabat tinggi bagi Indonesia maka pada saat yang bersamaan mereka seharusnya dengan gagah berani juga mengakui bahwa mereka adalah pemasok utama koruptor bagi negeri ini, seperti para pejabat di negeri ini yang tidak malu-malu, karena mungkin sudah tidak punya malu, melakukan praktek korupsi.

logo_unpad.jpgUniversitas negeri sebenarnya bukan satu-satunya pihak yang harus disalahkan, universitas swasta sebagai pusat pendidikan bagi generasi muda Indonesia, yang sayangnya juga tampak diam-diam saja melihat praktek korupsi seakan-akan korupsi memang sudah menjadi fenomena biasa di Indonesia, juga memiliki kewajiban untuk memperbaiki mental bangsa. Tapi menurut saya para universitas negeri memiliki kewajiban tidak tertulis untuk menjadi pelopor terjadinya gerakan anti korupsi di Indonesia, toh namanya juga universitas negeri. Universitas negeri seharusnya sadar bahwa pendidikan adalah solusi jangka panjang paling efektif untuk memberantas praktek korupsi, karena menjadi seorang koruptor bukan tentang masalah pintar atau tidaknya seseorang tapi lebih merupakan masalah karakter atau mental.

Saran saya bagi para universitas negeri adalah menciptakan kelas baru bagi seluruh fakultas yang dimiliki. Sebut saja “Pelajaran Anti Korupsi” dimana melalui pelajaran tersebut para mahasiswa diajarkan betapa menjijikannya praktek korupsi di dalam sebuah bangsa yang begitu miskin dan tertinggal seperti Indonesia ini. Ciptakan sebuah pelajaran atau kurikulum terpadu yang dapat mengajarkan kepada para mahasiswa bahwa kedamaian hati jauh lebih penting dari kedamaian materi. Seperti yang sudah saya sebutkan pada artikel sebelumnya, mengubah mental korup para petinggi negara yang berasal dari generasi tua walau bukannya tidak mungkin tapi sangat lah sulit, masa depan cerah tanpa korupsi bisa diharapkan datang dari generasi muda dan pendidikan adalah sebuah alat yang paling jitu untuk mencapai kondisi itu.

Sukses Indonesiaku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar